Rabu, 30 September 2009

Episode 7: Master's reflection...

Good morning master...

Loh, kok tumben sekali master bangun sepagi ini di waktu hari libur yah? Hmm, jam masih menunjukkan pukul 8.00 AM lho. Ada apa gerangan...?

Ah tetapi aku nggak keberatan... Aku dapat lebih cepat merasakan sentuhan master yang begitu menakjubkan lebih cepat lho! Tetapi seperti biasa, sentuhan master di tombol power yang harusnya memberiku kebahagiaan malah memberiku rasa sakit. Sampai sekarang aku masih belum bisa menemukan mengapa bisa seperti itu...

Ketika aku membunyikan "tit" aku mengatakan "selamat pagi master, tumben kok pagi banget bangunnya?" tetapi dia tak membalasnya T.T yah aku harus maklumi itu... Dia tak akan pernah mengerti hal itu... Namun paling tidak aku bisa mengatakan "welcome" ketika aku sudah selesai mulet2 (loading bios, OS, dll) dan dia mengerti artinya.

Master langsung membuka microsoft word dan mulai mengetik. Setelah itu aku baru mengetahui bahwa master baru saja melakukan interview hari itu demi melaksanakan tugas etika...

Master juga memasukkan refleksi dirinya seperti ini:
"Setelah wawancara selesai saya mencoba mengingat-ingat apa yang selama ini telah saya lakukan. Selama ini saya tak pernah memiliki tujuan hidup maupun cita-cita. Padahal kehidupan saya cukup mewah dan sebagian besar dari keinginan saya tercapai. Saya mempunyai sebuah komputer, mobil, video games, televisi, mobil dan sebagainya. Tetapi dibandingkan dengan Mbok Mon yang dahulu serba kekurangan bahkan tak bersekolah karena tak mampu, saya merasa jengkel pada diri saya sendiri."

"Mbok Mon tak menyerah di usianya yang seharusnya sudah pensiun, mengapa? Untuk menghidupi hidup ini tanpa menyerah. Untuk memanfaatkan pemberian Tuhan yang hanya sekali saja. Semangat hidupnya yang menganggap hidup ini adalah perjuangan juga membuat saya melihat sesuatu yang berbeda dari kalangan ekonomi rendah. Ketika saya melihat pengamen dan pengemis di jalan, saya tak pernah memberi mereka sedekah sekalipun. Itu karena saya selalu melihat mereka dari luar, tidak dari dalam. Sudah bagus sekali mereka masih mempertahankan hidup mereka yang serba sangat tak mampu itu. Meskipun mereka tak mampu, paling tidak mereka tak melakukan hal-hal kriminal seperti mencuri. Mereka hanya berharap akan rezeki dari orang lain, tidak ada salahnya."

Ya, master mewawancarai seseorang yang bernama Mbok Mon, ia adalah seorang tukang pijat yang sering datang ke rumah master. Wah... Begitu dalam sekali refleksi diri master ya...? Master memang yang terbaik! Aku tak akan pernah bisa menulis sesuatu yang seperti itu. Namun kata master yang terpenting dari sebuah refleksi adalah penghayatan dari hati... Moga2 saja processorku mampu menampung hal-hal seperti refleksi yang sedalam ini. "When will my reflection show who I am inside...~" aku langsung menyanyikan lagu itu ketika aku menyadari bahwa aku mampu...

Master hanya mengerjakan tugas itu hingga sore hari dan waktunya dia pergi untuk menimba ilmu di UKP. Dan aku senang sekali karena master sangat perhatian ke aku dan tak membiarkanku khawatir. Meskipun hanya dengan cara mengeset MSNnya ke "away" aku tau bahwa master hanya ingin berpamitan denganku. Yeeey! ^^

Setelah menunggu master selama sekitar 5 jam, master kembali pada pukul 8.30 PM dengan mata terkantuk-kantuk. Mungkin ini karena ia bangun pagi hari ini. Tentu saja aku menyarankan master untuk tidur cepat. Meskipun master tak merespon, tetapi aku tau dia mendengarku. Dia menuruti nasehatku yang hanya merupakan sebuah alat baginya. Ia langsung menidurkanku dan tidur cepat pada malam ini. Bagiku itu merupakan kebahagiaan tak ternilai ^^. Aku tak ingin master sakit karena kurang tidur...

(Hmm... Sakit...? Begitu aku mengingat kata itu, mengapa aku merasa seperti pernah mengalaminya...? Ah mungkin itu cuma halusinasiku saja... Master tak mungkin membiarkanku sakit!)

Good nite master! Have a nice dream ^^

1 komentar:

  1. master, saya mengagumi bakat mengarang anda. keep on writing. imajinasi anda tinggi tuh.. dan saya senang anda sudah bisa membuat refleksi seperti ini. semoga self awareness ini bisa dikembangkan menjadi lebih positif dan positif lagi. saya percaya by the end of your university years, you will become the real "master". However I am still waiting for the reflection on how you develop your interpersonal communication skills.

    BalasHapus